JURNALSIBER.COM,KBO-BABEL.COM, Babel – Empat orang gadis Desa Mendo Kabupaten Bangka menyambut kedatangan tim ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara dengan Tari Kedidi di pinggir Sungai Mendo, Desa Mendo Barat Kabupaten Bangka pada hari Jum’at tanggal 15 Juli 2022.
Hal ini menjadi adat kebiasaan masyarakat setempat untuk menyambut tamu yang dihormati.
Tim ekspedisi dibawah naungan Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia (YNGI) yang didirikan oleh Ragil Imam Wibowo atau lebih dikenal dengan Chef Ragil, melakukan lawatan ke Provinsi Bangka Belitung dalam rangka ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara.
Saat ditemui oleh jejaring wartawan KBO Babel, Chef Ragil menjelas tentang epspedisi Pusaka Rasa Nusantara. Menurut Chef Ragil, eskpedisi ini merupakan kegiatan preservasi kebudayaan Nusantara melalui riset berupa pencatatan dan pendokumentasian resep makanan yang memiliki nilai kebudayaan serta hubungannya dengan isu sosial dan lingkungan.
” Pendokumentasian ini juga merupakan upaya menjaga resep- resep ini dari kepunahan yang disebabkan oleh kurangnya budaya literasi mencatat resep di masyarakat Indonesia,” ungkap pria yang dikenal dengan program acara Makan Besar di salah satu stasiun televisi nasional ini.
Sungai Mendo menjadi salah satu destinasi yang menjadi tujuan tim ekspedisi Pusaka Rasa Nusantara.
Pak Cik Kario menjadi nara sumber untuk menu masakan tradisional khas dari pulau Bangka, yaitu Lempah Urong Tugang dan Lempah Udang Satang Bumbu Tige.
” Dalam memasak Lempah Urong ini, saya menggunakan tugang atau ayam hutan yang belum pernah bertelur. Jadinya ayam hutan ini haruslah ayam yang masih muda. Untuk asamnya, saya menggunakan daun kelampak yang sudah langka, tapi masih bisa ditemui di daerah Mendo ini,” jelas Pak Cik Kario.
“Udang satang yang saya masak ini adalah udang besar yang masih terjaga habitatnya di Sungai Mendo dan dimasak dengan menggunakan bumbu tige yaitu cabe rawit, kunyit dan belacan. Untuk rasa asamnya didapat dari singkong yang menjadi salah satu bahan lempah ini,” lanjutnya.
“Resep masakan tradisional.ini adalah warisan dari orang-orang tua dulu. Bumbu yang digunakan sangat sederhana dan menyesuaikan dengan kondisi alam serta keamanan di masa penjajahan dulu. Saat ini, sudah jarang masyarakat mengenal masakan tradisional ini. Terima kasih saya ucapkan kepada Chef Ragil dan tim eskpedisi Pusaka Rasa Nusantara. Harapan saya semoga lestarinya masakan tradisional ini membuat kita semua mau menjaga alam agar juga lestari, sehingga bahan masakan tradisional pun tetap terjaga,” ujar Pak Cik Kario yang juga dikenal sebagai Pemantun Bangka Belitung ini kepada jejaring wartawan KBO Babel
Senja di Sungai Mendo, ditutup dengan makan bersama dengan menu istimewa dari masakan tradisional khas Bangka. Lempah Urong Tugang dan Lempah Udang Satang Bumbu Tige yang lezat. (Desri-KBO Babel)