Oleh: Prof. Bustami Rahman
TIBA-tiba saya teringat Pak Amung Tjandra, seorang keturunan Tionghoa beragama Kristen Katholik yang taat.
Beliau berusia lebih muda dari kakak saya Syafrie Rahman, tetapi mereka berteman akrab, sebagai sahabat. Kebetulan keduanya anti komunis.
Beliau terkesan dengan saya dan saya pun terkesan dengan beliau, di kala sekitar tahun 1998-1999 di Gedung Pertemuan Pemali. Kala itu, para pemuda pejuang Provinsi dan undangan, termasuk Amung Tjandra menghadiri suatu seminar yg diadakan oleh KNPI.
Saya lupa tema seminar waktu itu. Johan Murod, salah seorang pemuda yang terkesan keras waktu itu hadir, dan memberi catatan dalam buku yang diterbitkan belakangan. Catatan dalam buku itu mengingatkan ketika saya sebagai moderator menyindir dengan keras Wagub Sumsel waktu itu Satya Nazori. Wagubnya tidak berkutik dan tidak saya beri kesempatan bicara lagi. Seminar saya tutup dan isi gedung bergemuruh.
Pak Amung menyerbu ke depan dan memeluk saya erat. Tampak matanya basah terharu dan berkata ke saya terbata-bata.
“Bus, tu lah nek e cemtulah! Ka ne persis kek pak Syafrie duluk”.
Itulah kata-kata yang keluar dari jiwa bersih dan tulus seorang pejuang Bangka Belitung. Adakah orang Bangka Belitung berselingkuh dengan intoleransi dan membesar-besarkan politik identitas dalam jiwa perjuangannya? Hanya kekerdilan jiwa dan tuna pengetahuan lah yang membuat sekelompok orang kemudian menjadi gerombolan pinggiran. Berkacalah dengan benggala Amung Tjandra. (BR)
—
Prof. Dr. Bustami Rahman, M.Sc atau dalam setiap ‘catatan’ menggunakan inisial BR adalah seorang akademisi yang mendalami bidang Teori Sosiologi. Dikenal sebagai pelopor dan Rektor pertama Universitas Bangka Belitung. Tokoh yang juga mendapat gelar Adat Melayu, Dato’ Sri, ini lahir di Belinyu, 24 April 1951 (usia 72 tahun).
Ia sudah menulis sejumlah buku dan jurnal, di antaranya:
• Sistem Sosial Budaya Indonesia
• Manajemen Perubahan dalam Struktur Birokrasi di Indonesia
• Menciptakan Budaya Politik yang Demokratis melalui Proses Konstruksi Civil Society
• Membangun Mindset Akademik: Studi Kasus Universitas Jember
• Menegakkan Peradaban Bangsa
• Menggugat Dikotomi Abangan dan Santri
• Weber dan Sosiologi Agama
• Konflik Pertanahan dan Differensiasi Agraria
• Metodologi Penelitian Kualitatif
• Feminisme dalam Budaya Indonesia
• Religi, Konflik dan Integrasi Bangsa
• Kemelut Lahan Pertanian di Jawa: Evolusi versus Involusi
• Kultur Peradaban Indonesia: Di antara Evolusi dan Revolusi (Demokrasi Tersandera: Understanding the New Indonesia).
• Kisi-Kisi Praktis Menyusun Proposal Penelitian
• Tinjauan Sosiologis tentang Pemikiran Islam Kontemporer
• Bangsa Indonesia di Era Globalisasi
• Karakter Orang Madura di Surabaya
• Perkembangan Sosiologi di Indonesia
• Menegakkan Evolusi Peradaban Bangsa
(Publish: Dwi Frasetio KBO Babel)