Duka di Bangka Barat: Pemilik Tambang Timah Jadi Korban Tertimpa Batu saat Penyelaman

by -73 views

Mentok Jurnalsiber.com – Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, kembali dilanda duka akibat aktivitas penambangan timah ilegal yang berujung pada korban jiwa. Sanen (42), pemilik tambang, tewas tragis tertimpa batu saat melakukan penyelaman di lokasi tambang timah. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (3/1/2024), pukul 16.00 WIB, di Dusun Penganak, Air Gantang, Kecamatan Parit Tiga.

Dilansir detikSumbangsel pada Jumat (5/1/2024), Topo, seorang warga Kecamatan Parit Tiga, memberikan keterangan bahwa kejadian tersebut terjadi di sungai lubang galian timah di Dusun Penganak. Lokasi tambang ini terletak tidak jauh dari kawasan laut atau pantai desa setempat, menambah kesedihan atas insiden ini.

Menurut saksi mata, Sanen tewas setelah tertimpa batu saat menyelam di dasar Sungai Penganak. Informasi ini menggambarkan bahaya nyata yang dihadapi oleh para pekerja tambang ilegal, dimana risiko kecelakaan seringkali diabaikan demi mencari keuntungan.

Kasus ini kini menjadi perhatian Polairud Polres Bangka Barat, yang berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian tersebut. Iptu Yudi Lasmono, Kasat Polairud Polres Bangka Barat, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Mereka telah memulai pemanggilan orang-orang terkait untuk memberikan keterangan. Jika terbukti adanya kelalaian, terutama dalam konteks tambang ilegal, tindakan tegas akan diambil sesuai hukum.

“Kita laksanakan proses penyelidikan lebih lanjut, orang-orang mulai kami lakukan pemanggilan (diperiksa), kalau ditemukan unsur yang jelas akan kita proses,” tegas Iptu Yudi Lasmono.

Tragedi ini menjadi pukulan keras bagi masyarakat setempat, menunjukkan urgensi penanganan serius terhadap aktivitas tambang ilegal. Judul yang tajam untuk narasi ini dapat menjadi “Tragedi Tewaskan Pemilik Tambang Timah: Kecelakaan Fatal di Bangka Barat Mengguncang Masyarakat”. Dengan berita ini, diharapkan kesadaran akan bahaya aktivitas ilegal dapat meningkat, mendorong penegakan hukum yang lebih ketat, dan memperingatkan akan konsekuensi tragis yang dapat timbul dari pelanggaran tersebut. (Penulis : Taufik, Editor : Dwi Frasetio)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.