PANGKALPINANG,JurnalSiber.com – Viralnya pemberitaan proyek pembangunan masjid Thoriqul Jannah berlokasi di lingkungan Kacang Pedang, Kota Pangkalpinang di sejumlah media online maupun media sosial (medsos) lantaran dianggap bermasalah akhirnya membuat Junaidi selaku ketua panitia pembangunan masjid Thoriqul Jannah kembali angkat bicara.
Junaidi dengan tegas dalam perny diataanya di hadapan insan pers mengungkapkan awal kegiatan pelaksanaan pembangunan masjid tersebut memang terhitung sudah berjalan 2 tahun 5 bulan. Sumber dana pembangunan masjid itu yakni berasal dari sumbangan seorang warga asal lingkungan setempat, para donatur lainnya termasuk pihak pemerintah daerah.
“Bantuan dari seorang warga di kampung kita ini awalnya sebesar Rp 1 Miliar. Kemudian bantuan dari masyarakat maupun donatur lainnya mencapai angka Rp 1 Milar termasuk bantuan dari Pemerintah Kota Pangkpinang sebesar Rp 100.000.000,” sebut Junaidi, Minggu (7/5/2023) malam di Pangkalpinang.
Lanjutnya, menjadi ketua panitia pembangunan masjid Thoriqul Jannah Kacang Pedang diakui Junaidi sesungguhnya bukanlah atas kemauannya pribadi melainkan sejak awal ia memang dipercayai oleh seorang dermawati asal lingkungan setempat (Ma) untuk dapat mengelola bantuan dana senilai Rp. 1 Miliar itu guna pembangunan masjid tersebut.
Kemudian pihaknya pun membentuk panitia pembangunan masjid Thoriqul Jannah di bawah naungan yayasan masjid. Sedangkan dana sebesar Rp 1 Miliar itu tak lain merupakan bantuan dari masyarakat termasuk para donatur lainnya hasil dari pengajuan proposal yang dilakukan ia bersama seorang seorang kontraktor (Oyi) yang ikut membantu melakukan penggalangan dana pembangunan masjid setempat.
Sejumlah dana tersebut dimasukan ke dalam rekening yayasan. Seiring rencana tersebut menurutnya dibuatlah suatu desain atau rancangan gambar konsep pembangunan masjid Thoriqul Jannah atau membuat RAB yakni dengan total anggaran hingga mencapai angka sebesar Rp 2,7 Miliar.
Namun dalam perjalanan waktu proses pembangunan masjid tersebut mengalami perubahan desain antara lain penambahan pembangunan fisik teras bagian depan dan kanan kiri masjid tersebut. Selain itu adanya penambahan luas bangunan masjid semula sesuai RAB dengan ukuran 16 meter x 28 meter, namun diperluas dengam ukuran 30 meter x 20 meter. Berikut pembangunan toilet pria dan wanita. Semula sesuai RAB disepakati bagian toilet dibangun hanya dua ruang (pria dan wanita).
“Namun kala itu ada masukan dari para jemaah jika dirasakan perlu adanya penambahan toilet. Sehingga toliet pun dibangun menjadi 2 ruang toilet wanita dan 3 ruang toilet pria,” terang Junaidi malam itu ia turut didampingi seorang kontraktor pembangunan masjid Thoriqul Jannah, Oyi.
Tak cuma itu, ada beberapa item lainnya lagi yang dilakukan perubahan atau penambahan pekerjaan sehingga anggaran yang terkumpul terakhir mencapai angka senilai total Rp 2,7 M itu tidaklah mencukupi. Namun ia sendiri mengaku sangat miris terkait sebagian warga beranggapan miring terhadap pihaknya selaku panitia pembangunan masjid Thoriqul Janah Kacang Pedang.
“Seperti saat kegiatan rapat panitia pembangunan masjid Thoriqul Jannah Sabtu (6/5/2023) sore menimbulkan situasi yang tidak baik lantaran sebagian warga yang turut hadir saat itu terkesan memojokan kami (panitia — red). Padahal mereka sama sekali tak memahami detil selama proses pekerjaan pembangunan masjid itu dibangun,” sesal Junaidi.
Lanjutnya lagi, dalam pertemuan rapat panitia sore itu di dalam masjid Thoriqul Jannah diakuinya sempat sejumlah warga menanyakan seputar kegiatan pekerjaan bangunan masjid tersebut, namun sangat disesalkanya lagi ketika pihaknya mencoba menjelaskan detil proses pekerjaan pembangunan gedung masjid itu malah kerap obrolan ‘diipatahkan’.
“Bagaimana kita mau memberikan penjelasan secara transparan sementara pembicaraan kami kerap dipatahkan oleh sejumlah warga yang hadir dalam pertemuan sore itu, sehingga pemberitaan yang keluar di media massa (media online — red) terkesan negatif lantaran publik hanya mendapat informasi sepenggal saja,” sesal Junaidi.
Junaidi sendiri meyakini jika salah satu faktor penyebab perselisihan faham antar pihak panitia pembangunan masjid Thoriqul Jannah Kacang Pedang ini tak lain diduganya ada oknum warga yang mencoba memprovokasi situasi atau keadaan sehingga kondisi ini dianggapnya berdampak terhadap percepatan penyelesaian pelaksanaan proyek pembangunan gedung masjid Thoriqul Jannah.
“Jujur saya sangat sedih dengan hal ini. Pekerjaan pembangunan gedung masjid ini didesak untuk sementara minta dihentikan dengan alibi mengatasnamakan warga. Jikalau menyangsikan apa yang telah kami perbuat selama ini silahkan dilakukan audit. Saya siap untuk itu,” tegas Junaidi.
Ia sendiri tak menginginkan jika isu miring beredar di kalangan masyarakat Kota Pangkalpinang atau publik lainnya akibat viralnya pemberitaan jika proyek pembangunan gedung masjid Thoriqul Jannah Kacang Pedang dinilai bermasalah dan sarat penyimpangan anggaran, bahkan menimbulkan fitnah bagi dirinya termasuk para panitia lainya yang terlibat dalam kegiatan pembangunan gedung masjid Thoriqul Jannah ini.
“Allah SWT Maha Mengetahui Segalanya. Kami ikhlas dalam melakukan pekerjaan pembangunan gedung masjid Thoriqul Jannah itu. Berharap mereka yang berpikiran negatif segera dibukakan hatinya,” harapnya. (KBO Babel/tim)