Pangkalpinang, Jurnalsiber.com – Kepala Satuan Polisi Air Polres Pangkalpinang, Kompol Kardinata, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan mengenai dugaan oknum aparat yang terlibat dalam kegiatan bongkar muat solar di Pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang. Dalam pernyataannya, Kompol Kardinata menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak benar dan cenderung sepihak.
“Pemberitaan tersebut menurutnya hanyalah sepihak, karena selama ini kita ketahui bahwa TPI berdekatan langsung dengan salah satu pos polisi air yang ada di kawasan tempat tersebut. Kegiatan apa pun yang ada di sana tidak terlepas dari pantauan anggota kita,” ungkap Kompol Kardinata kepada jejaring media KBO Babel, Selasa (2/1/2024).
Menurutnya, mungkin pada saat itu, anggota polisi air sedang melakukan patroli rutin dan pengawasan. Foto-foto yang diambil kemudian membuat gaduh di media online. Kompol Kardinata menegaskan bahwa kehadiran anggota polisi air di sana adalah bagian dari tugas mereka untuk memberikan keamanan dan kenyamanan di sekitar TPI Ketapang.
“Jika benar ditemukan ada dugaan pelanggaran di keanggotaannya, kami tidak segan-segan untuk menindak tegas oknum anggota yang telah berbuat nakal dan mencoreng institusi tersebut,” tambah Kompol Kardinata dengan tegas.
Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada masyarakat.
Komisaris melati satu polisi ini juga menekankan pentingnya kebijakan tegas dalam menangani pelanggaran yang melibatkan anggota aparat. Dia menyatakan, “Klarifikasi ini juga kami sampaikan agar masyarakat lebih bijak dalam memperoleh informasi yang benar dan tidak didasarkan dari sumber yang tidak jelas, sehingga isi pemberitaannya tidak menjadi berita hoaks dan tidak benar.”ungkapnya.
Pernyataan tegas Kompol Kardinata menggambarkan komitmen institusi dalam menjaga integritas dan menindak tegas setiap pelanggaran yang melibatkan aparat kepolisian. Klarifikasi ini diharapkan dapat meredakan ketegangan dan memastikan bahwa informasi yang diterima masyarakat benar-benar akurat. (Penulis : Dwi Frasetio, Editor : Abdul Hamid)
