PANGKALPINANG (Babel) Jurnalsiber.com – Seorang korban penganiayaan, yang identitasnya dirahasiakan dengan inisial NR, mengalami penderitaan yang tragis setelah menjadi korban kekerasan di Kecamatan Tempilang, Bangka Barat. Kejadian itu berujung pada kebutaan permanen, mendorong korban dan keluarganya untuk mengajukan permohonan perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Babel. Permohonan tersebut diajukan di Jalan Pulau Semujur No.11 Komlek Eselon II Air Itam Pangkalpinang, pada tanggal 13 Desember 2023.
Proses pengajuan permohonan ini mendapat pendampingan dari berbagai pihak, termasuk Kepala UPTD PPA Bangka Barat, Bapak Afta, dan Advokat Pendamping UPTD PPA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Filda Indarti, SH. Turut hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Andri Nurtito Mars, serta Sekretaris TP PKK Kepulauan Bangka Belitung, Hasuna Eriyanti SE, MM.
Pada saat pengajuan, adik korban (KR) turut mewakili korban yang menyampaikan berkas-berkas terkait peristiwa tragis tersebut. Dokumen yang dilampirkan meliputi laporan kepolisian, KTP, kartu keluarga, kronologis kejadian, formulir permohonan, dan rincian biaya rumah sakit pasca kejadian.
Saat diterima oleh petugas kantor penghubung LPSK Bangka Belitung, Sapta Qodria Muafi, SH, keluarga korban mengungkapkan harapannya untuk mendapatkan perlindungan baik secara medis maupun psikologis. Sapta menyatakan, “Kami telah menerima permohonan tersebut dan kami sebagai petugas yang berada di Bangka Belitung langsung mengirimkan permohonan ke LPSK RI untuk kiranya segera diproses. Permohonan tersebut telah kita sampaikan ke Biro Penerimaan Permohonan (BPP) pusat.”
Keberlanjutan dari proses ini menunjukkan upaya serius untuk memberikan dukungan menyeluruh kepada korban. LPSK Babel memastikan bahwa permohonan ini tidak hanya diproses dengan cepat tetapi juga dengan perhatian terhadap kesejahteraan dan pemulihan korban. Semoga langkah ini membawa keadilan dan memberikan ketenangan bagi korban serta keluarganya di tengah cobaan yang sulit ini. (Penulis : Dwi Frasetio KBO Babel, Editor : Adinda)
