Bangka Belitung Jurnalsiber.com – Sejumlah pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, Kepulauan Bangka Belitung, sedang menghadapi masa-masa sulit yang tak terbayangkan. Mereka telah bertahan selama empat bulan tanpa menerima gaji yang seharusnya mereka terima, dan penderitaan mereka semakin bertambah. (Sabtu 16/09/2023)
Para pegawai ini, yang telah bekerja keras untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, sekarang terpaksa meminjam uang hanya untuk membeli makanan dan minuman sehari-hari. Bahkan, untuk bisa sampai ke tempat kerja yang jauh, banyak di antara mereka terpaksa mengutang kepada teman-teman atau tetangga mereka.
Salah satu pegawai P3K dengan wajah sedih berkata, “Kami sudah empat bulan tidak terima gaji, terakhir pada bulan Mei 2023 lalu. Kadang harus pinjam uang kepada kawan, untuk biaya hidup sehari-hari. Termasuk bbm motor kadang harus ngutang, untuk berangkat kerja.”
Situasi ini menggambarkan betapa sulitnya mereka bertahan hidup tanpa penghasilan yang mereka nantikan. Mereka mengharapkan pihak rumah sakit untuk memperhatikan nasib mereka dengan serius dan segera mencairkan gaji yang telah lama tertunda.
“Tolong sampaikan keluhan kami, semoga gaji kami segera dibayar,” pinta salah satu dari mereka dengan tulus.
Namun, respons yang mereka terima dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, dr. H. Andri Nurtito, MARS, tidak memberikan kepastian. Dr. Andri meminta tim jejaring Media KBO Babel untuk menghubungi langsung Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung.
“Mohon maaf, bapak mungkin bisa langsung menghubungi direkturnya ya, makasih,” ujar dr. Andri Nurtito, MARS.
Ketika Direktur RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung, dr. Ira Ajeng Astried, dikonfirmasi, penjelasan yang dia berikan mengejutkan. Ia mengungkapkan bahwa gaji Pegawai P3K tenaga kesehatan baru akan dimasukkan dalam anggaran APBD Perubahan 2023.
“Baru masuk dalam anggaran APBD Perubahan 2023, pak,” tukas Direktur RSUD Soekarno Babel, dr. Ira Ajeng Astried.
Ira Ajeng Astried berjanji bahwa begitu APBD Perubahan 2023 disahkan dan Dana Pembangunan dan Pengeluaran Anggaran (DPPA) sudah tersedia, gaji mereka akan segera dibayarkan. Namun, pernyataan ini mungkin tidak memberikan banyak kelegaan kepada para pegawai yang telah menahan diri terlalu lama.
Situasi ini juga menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran yang baik dan tepat waktu dalam pemerintahan daerah. Para pegawai P3K ini menghadapi krisis finansial yang tidak hanya mengancam kesejahteraan mereka, tetapi juga menciptakan ketidakpastian yang berkepanjangan tentang masa depan mereka. Semua harapan mereka kini bergantung pada persetujuan APBD Perubahan 2023, yang menjadi penentu bagi kemakmuran mereka. (Dwi Frasetio KBO Babel)