PANGKALPINANG, Jurnalsiber.com – Polemik pertimahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini terus menjadi perhatian serius pihak pemerintah pusat maupun pemerintah daerah termasuk kalangan pengamat ekonomi tak terkecuali perhatian dari seorang tokoh masyarakat Babel, Dr (HC) Hidayat Arsani SE.
Persoalan pertimahan pun di mata Hidayat Arsani atau lebih dikenal dengan panggilan ‘Panglima’ menurutnya perlu disikapi secara serius dan bijaksana. Hal ini lantaran menurutnya perekonomian masyarakat di Babel sebagian besar menggantungkan nasib dari sektor pertambangan biji timah (tin mining).
“Kita semua tahu akhir-akhir ini sebagian besar masyarakat kita khususnya para penambang rakyat mengeluhkan sulitnya mencari nafkah dari sektor pertambangan biji timah. Nah ini saya pikir masalah ini harus segera kita carikan solusi secara bersama,” ungkap Panglima di sela-sela menerima kunjungan pimpinan Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel), Ryan Augusta Prakasa S.Sos dan Penanggung Jawab KBO Babel Rikky Fermana S.IP, C.Me termasuk seorang creatif crew KBO Babel, Munk Harsanto, Kamis (20/3/2024) malam di kediamannya.
Ditegaskan mantan Wakil Gubernur Babel ini, sebelumnya sempat tersiar kabar di kalangan masyarakat penambang dalam waktu dekat bakal dibentuk koperasi penambangan rakyat di Babel, rencana tersebut sesungguhnya sudah cukup lama menjadi perhatiannya hal itu lantaran ia mengaku sangat peduli terhadap kondisi nasib masyarakat penambang di Babel saat ini.
“Dengan terbentuknya koperasi ini nantinya diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat penambang di Babel ini. Jangan sampai masyarakat kita susah mencari makan,” harap Hidayat dulunya sempat menjabat selaku Presiden Timah Indonesia.
Saat disinggung bagaimana pandangannya terhadap kinerja institusi kejaksaan khususnya Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) saat ini gencar dalam giat penindakan terhadap para oknum pelaku usaha tambang timah di Babel saat ini terjerat persoalan hukum, sebaliknya Panglima menilai penindakan hukum dilakukan tim Kejagung RI sesungguhnya bukanlah bermaksud mematikan perekomian masyarakat penambang di Babel.
“Apa yang dilakukan pihak Kejagung itu tak lain sebagai upaya penegakan hukum dikarenakan kondisi tata kelola pertimahan kita dinilai sudah karut marut, dan harus kita dukung. Jadi bukan semata-mata bermaksud melumpuhkan kondisi perekonomian masyarakat penambangan di Babel,” tegasnya.
Oleh karenanya Hidayat Arsani digadang-gadang bakal mencalonkan diri sebagai Gubernur Babel September 2024 mendatang berharap jika nanti sudah terbentuk koperasi pertambangan rakyat di Babel atas inisiasinya ini maka diharapkanya rakyat akan leluasa dan tanpa ada rasa cemas lantaran di bawah naungan payung hukum koperasi yang dibentuknya memiliki legalitas resmi.
“Silahkan nanti dari institusi kejaksaan maupun pihak kepolisian ikut mengawasi kegiatan penambangan rakyat ini agar nanti tidak ada lagi dugaan penyinpangan atau pelanggaran yang terjadi. Yang terpenting bagi saya yakni rakyat bisa bekerja mencari nafkah,” tegas Panglima Hidayat Arsani.
Sebaliknya ditegaskanya kembali, apabila nanti kegiatan koperasi pertambangan rakyat ini dalam pelaksanakan kegiatannya sesuai peraturan yang berlaku atau tanpa ada kekeliruan apapun namun ada segelintir pihak mencoba membuat konflik maka tegas ia katakan bahwa dirinyalah akan berada pada posisi terdepan.
“Sayalah nantinya berada paling depan. Sebab untuk kepentingan masyarakat di Babel saya siap membela!,” tegasnya menutupi wawancara sekaligus obrolan santai dengan pimpinan KBO Babel Ryan Augusta Prakasa malam itu. (Dwi Frasetio KBO Babel/Moenk)