Belitung Manggar Jurnalsiber.com – Setelah beredar informasi bahwa ada salah seorang siswa SMKN 1 Manggar yang tidak boleh mengikuti Mid test (ulangan), mendapat sorotan dan reaksi keras Ketua LSM Fakta Belitung Timur, Ade kelana.
Surat ini di buat atas kejadian terhadap Siswa SMK : 1 Manggar
Nama : Nando
Kelas : 10
Jurusan : Teknik Kendaran Ringan
Sekolah : SMK Negeri Manggar
Alamat tinggal : Desa lilangan
Telah terjadi hal yang memilukan terhadap Nando, anak tersebut yang mempunyai minat belajar yang tinggi namun karena mungkin keterbatasan keuangan orang tuanya anak tersebut terlambat membayar IPP.
Anak tersebut ketika sedang mengikuti ulangan, terpaksa harus menanggung malu karena tidak diperkenankan mengikuti kegiatan ulangan, dikarenakan belum menyelesaikan pembayaran IPP yang telah beberapa bulan terlambat dibayar.
Demikian sedikit cuplikan dari Surat terbuka yang dikirim Ade kelana ke PJ Gubernur pada tanggal 3 Oktober lalu. “Saya sangat miris kalau ada niat baik anak² untuk bersekolah, apalagi dari lilangan ke manggar yang cukup jauh, ini saya anggap semangat untuk menuntut ilmunya cukup baiklah, dan ternyata tidak jadi perhatian ditempatnya bersekolah” jelas Ade
“Untuk anak – anak yang masih baru di kelas sepuluh, kenakalan² yang masih dalam tingkat wajar mungkin bisa saja terjadi, karena tingkat kejiwaannya sedang berkembang” lanjut Ade
Nando, memang anak didik yang cukup banyak catatan jeleknya dalam mengikuti kegiatan belajar di SMKN 1 Manggar.
Namun bagi Ade kelana permasalahan itu tidak tepat jika dikaitkan dengan hukuman yang diberikan untuk Nando sehingga tidak dapat mengikuti ujian Mid test (ulangan).
“Tentu salah ya jika sekolah menghukum Nando dengan kenakalan²nya dengan tidak diperkenankan untuk ikut Mid test (ulangan), kacau itu, itukan ranahnya Guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan) bukan begitu cara membimbing anak nakal, itu malah mempermalukan Nando dan dikhawatirkan akan mempengaruhi kejiwaannya”.
Dari info yang berkembang dan beredar justru Nando tidak diperkenankan mengikuti Mid Test karena belum membayar IPP beberapa bulan.
“Hal inilah yang sebetulnya yang jadi sorotan saya, masak sekolah tidak mau membantu Nando yang mungkin saja orang tuanya belum mampu membayar IPPnya, dan tidak perlulah dihukum untuk tidak boleh mengikuti Mid Test (ulangan) itu, ini saya anggap sanksi keras yang tidak tepat yang dilakukan oleh pihak sekolah” Lanjut Ade.
Kalau memang Nando termasuk anak didik yang tergolong tidak mampu seharusnya wajar Nando untuk di bantu, baik dari dana BOS atau program “Yuk Sekulah”nya Bupati Belitung Timur.
Setelah adanya surat terbuka dari Ade kelana tentang Nando ini ke PJ Gubernur dan Disdik Babel yang beredar juga di grup² WA, dan membuat semua pihak tergerak dan bergerak untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Saya dapat informasi bahwa Nando sudah dapat diikutkan dalam Mid test (ulangan) lagi, setelah ada orang baik yang menalangi 3 bulan IPP Nando yang belum terbayar” kata Ade terlihat bangga dan senang upayanya membuahkan hasil.
” Saya juga berpesan agar sekolah² berhati² untuk menarik uang dalam bentuk apapun dari siswa kalau belum ada payung hukumnya”
Dari kejadian ini sudah selayaknya SMKN 1 Manggar dilakukan audit secara menyeluruh, terhadap pengelolaan dana² “Bantuan” pemerintah yang dikelola oleh SMKN 1 Manggar ini.
Namun dengan kejadian ini akankah menjadi perhatian serius dari PJ Gubernur, Disdik, DPRD Bangka Belitung dan Bupati Belitung Timur yang punya Program Yuk Sekulah nya ?? Kita tunggu saja. jangan sampai ada anak² berhenti sekolah karena ketidak mampuan orang tuanya.
Manggar, 6 Oktober 2023
(ADE KELANA, KETUA LSM FAKTA BELTIM Publish: Dwi Frasetio KBO Babel)