PT Timah Tbk (TINS) Catat Kerugian Rp84,7 Miliar di Kuartal III 2023 Akibat Penurunan Harga dan Permintaan Global

by -36 views

Bangka Belitung Jurnalsiber.com – PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan hasil keuangannya hingga kuartal III tahun 2023 dengan mencatat kerugian sebesar Rp84,7 miliar. Penurunan harga timah dan permintaan global disebut sebagai penyebab utama dari catatan kerugian tersebut. Perusahaan ini berhasil memproduksi 11.201 ton bijih timah, yang mengalami penurunan signifikan dari 14.502 ton pada tahun sebelumnya. Produksi logam timah juga menurun dari 14.130 metrik ton menjadi 11.540 metrik ton. Dampak dari penurunan produksi ini menyebabkan penjualan logam timah hanya mencapai 11.100 metrik ton, atau 72 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 15.325 metrik ton.

TINS, yang mengekspor sebanyak 92 persen dari penjualannya ke enam negara besar, seperti Jepang, Korea Selatan, Belanda, India, Taiwan, dan Amerika Serikat, juga merasakan penurunan harga rerata logam timah dari US$35.026 per metrik ton menjadi US$27.017 per metrik ton hingga kuartal III 2023.

Meskipun menghadapi tantangan, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun dengan EBITDA sebesar Rp708,1 miliar. Fina Eliani, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TINS, menyatakan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk menjalankan efisiensi di berbagai lini bisnisnya. Dalam keterangan resminya, Fina mengungkapkan optimisme manajemen bahwa target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan di masa depan.

“Manajemen optimis bahwa target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan,” kata Fina dalam keterangannya.Selasa (31/10/2023)

Pada kuartal III 2023, nilai aset perusahaan mencapai Rp12,7 triliun, sementara liabilitas mencapai Rp6,1 triliun. Terlihat bahwa pinjaman bank dan utang obligasi naik menjadi Rp2,9 triliun dari sebelumnya Rp2,8 triliun. Meskipun begitu, beberapa rasio keuangan penting menunjukkan hasil yang baik, termasuk Quick Ratio sebesar 25%, Current Ratio sebesar 153%, Debt to Asset Ratio sebesar 23%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 44%.

TINS tidak tinggal diam di tengah kondisi sulit ini. Perusahaan telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi, termasuk dengan penambahan kapal isap produksi, peningkatan kapasitas produksi tambang primer, dan upaya pengurangan aktivitas pertambangan ilegal di wilayah konsesi pertambangan. Dalam rangka mendukung perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah di Indonesia, perusahaan juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak terkait. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan TINS dapat menghadapi tantangan eksternal yang terus berkembang dan mencapai kinerja yang lebih baik di masa depan. (Penulis : Dwi Frasetio, Editor : Taufik KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.