Dari Nol hingga Sertifikasi Halal: Keberhasilan ‘Ju & Je’ sebagai Mitra Binaan PT Timah Tbk

by -13 views

BANGKA BARAT Jurnalsiber.com – Sempat mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid 19, Levaria (37) yang merupakan owner dari produk pewarna makanan ‘Ju & Je’ ini akhirnya mantap menjalani bisnis yang ditekuninya.

Sebelumnya, Levaria merupakan pedagang pakaian disalah satu pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta. Namun, saat pandemi Covid-19 melanda usahanya terpaksa gulung tikar. Sehingga ia memantapkan diri untuk pulang kekampungnya di Dusun Pala, Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Setelah kembali ke kampung halamannya, Ia mendapatkan ide untuk membuka usaha produk pewarna makanan dari daun pandan. Hal ini karena terinspirasi dari pengalaman orang tuanya, yang merupakan seorang pedagang cendol keliling.

Levaria pun akhirnya mencoba peruntungan menjalankan bisnis untuk membuat produk pewarna makanan dari daun pandan asli. “Dulu orang tua saya sering jualan cendol ke kampung-kampung, dan pewarna yang digunakan asli dari daun pandan. Dari situ mulailah berfikir untuk membuat pewarna dari makanan kecil – kecilan, Puji Tuhan ada yang beli,” katanya.

Meski sebelumnya kata dia tak banyak yang mengetahui produk mereka. Namun, Ia tetap tak patah semangat untuk mengenalkan produknya. Upaya promosi dilakukan secara masif mulai dari memberikan tester ke pelanggan.
Perlahan tapi pasti, usaha yang sudah ditekuninya dalam tiga tahun terakhir mulai menampakkan hasil. Hal itu terlihat dengan meningkat produksi dan omset mereka.

“Awal-awalnya kita cuma produksi beberapa kilo, berangsur-angsur naik jadi 50 kg bahan baku. Kalau sekarang produksinya sudah dua kali lipatlah. Paling ramai itu saat memasuki bulan puasa, kita pernah memproduksi sebanyak 300 kilo,” katanya.

Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, produk mereka juga sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI dan BPOM. Hal ini juga berdampak pada peningkatkan omset sekitar 20-30 persen.
“Omsetnya sekitar Rp38 juta perbulannya, kalau bersihnya itu dapatlah diangka belasan juta” ungkapnya.

Menurut Leviri usahanya tersebut dapat berkembang pesat berkat adanya bantuan modal dari PT Timah Tbk. Sejak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk dua tahun ini dirinya bisa membangun rumah produksi sesuai dengan standart dari BPOM.

Produk pewarna makanan yang mereka hasilkan juga berkualitas dan tahan berbulan-bulan jika disimpan dengan baik.
“Selain itu, saya juga bisa menambah alat produksi dan juga bisa menambah modal produksi, dan banyak lagilah keuntungan – keuntungan lain yang saya dapatkan setelah menjadi mitra binaan PT Timah,” katanya.

Untuk tenaga kerja, dirinya memberdayakan masyarakat sekitar agar bisa membantu perekonomian masyarakat.
“Saat ini saya bisa mempekerjakan empat hingga lima orang dalam proses produksi ini,” katanya.

Produk pewarna makana ‘Ju&Je’ milik Levaria ini tidak hanya dipasarkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung namun juga sudah dipasarkan ke Jakarta.
“Pelanggan kami di pasar lokal ini mayoritas pedagang kue, seperti pedagang martabak dan pedagang kue keliling.

Sementara kalau pelanggan dari luarnya itu banyak yang dari Jakarta. Dalam satu bulan itu bisa terjual 300 hingga 400 botol yang ukuran 250 ml,” pungkasnya. (Sumber : Humas PT Timah Tbk, Publisher : Dwi Frasetio KBO Babel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.