BANGKA Jurnalsiber.com – Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) mengungkap fakta alarm terkait tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di Bangka Belitung pada tahun 2023. Menurut data yang dikumpulkan, tercatat sebanyak 2.271 kasus kekerasan yang melibatkan perempuan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, dan Kekerasan berbasis gender online (KBGO).
Ketua Sub Komisi Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang, menyampaikan kekhawatiran serius terkait tren peningkatan ini. “Berdasarkan laporan, setiap tahun jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat, khususnya KDRT dan kekerasan seksual. Babel menunjukkan tingkat kekerasan terhadap perempuan yang cukup tinggi,” ujarnya dalam diskusi dan konsolidasi kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) di Swissbelhotel Pangkalpinang, Selasa (5/12/2023).
Veryanto Sitohang mendorong partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat untuk mengkampanyekan pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Dia mengajak mitra-mitra terlibat dalam upaya menumbuhkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM yang tidak bisa diabaikan.
“Kampanye Anti Kekerasan dengan tema ‘Kenali Hukumnya, Lindungi Anak’ bertujuan untuk mengajak masyarakat mengkampanyekan anti kekerasan pada perempuan dan mendukung perempuan korban kekerasan,” tambahnya.
Dalam diskusi tersebut, hadir juga narasumber lainnya, antara lain Zubaidah dari LSM P2H2P dan Irjen. Pol. Tornagogo Sihombing, Kapolda Polda Kepulauan Bangka Belitung. Mereka berkontribusi dalam memberikan pandangan dan solusi terkait permasalahan yang dihadapi oleh perempuan yang menjadi korban kekerasan.
Tren yang mengkhawatirkan ini menandakan perlunya perhatian serius dan tindakan konkret dari pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga perlindungan perempuan. Keterlibatan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat menjadi kunci dalam menanggulangi dan mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan di Bangka Belitung, membentuk lingkungan yang aman dan adil bagi seluruh warganya. (Penulis : Dwi Frasetio, Editor : Zulfikar)